Sabtu

Aku Dibooking Om Om Yang Penuh Nafsu


Aku Dibooking Om Om Yang Penuh Nafsu - Cerita Sex Kali ini akan berbeda dengan yang lainnya, karena kali ini aku akan menceritakan bukan tentang diriku tapi tentang orang ketiga atau orang lain. Sebut saja namanya Ella, dia adalah seorang mahasiswi di Jakarta. Dunia gemerlap, dunia sex malam ataupun drugs sudah bukan merupakan barang aneh. Di dukung lingkungan perkuliahan yang sangat mendukung untuk melakukan hal hal yang berbau sex panas. Langsung saja aku akan men cerita kan tentang Ella sang gadis panas hot yang berumur 19 tahun, masih kecil bukan. Tapi jangan salah dia adalah pemain seks kelas tinggi. Sungguh nikmat jika kita sama-sama menikmati setiap bagian dari tubuhnya. Hehehehe


Umurku 19 Tahun, Dengan Wajah Cantik Oriental, dan Tinggi 165 dgn berat 50 kg,.. Agak Langsing memang.. Tapi itu yang disukai oleh pria-pria sekarangkan…Mungkin aku sdikit aneh, aku sangat menyukai diperhatikan oleh lelaki-lelaki.. Aku enyukai tatapan mereka yang seolah menginginkan sesuatu dari-ku, karena itu bagi-ku, berpakaian ketat dan agak terbuka adalah hal biasa, bahkan dengan pakaian itu aku bisa menggoda Dosen-dosen Lelaki ku.. I like that…


Oh iya, aku dari Palembang, aku tidak memiliki saudara disini, aku datang bersma 6 teman-ku, 4 cewek dan 2 cowok.. Namun memasuki semester ke-3 ini aku sudah jarang kumpul dengan mereka, selain kbiasaan Dunia Malam-ku mungkin mereka tidak dapat mengimbangi kehidupan-ku yang mewah..


Ya tentu saja, aku merupakan anak wanita 1-1 nya dari 3 bersaudara.. Ayahku pun seorang pengusaha kontraktor yang cukup terkenal di Palembang.. Jadi Hidup mewah adalah satu keharusan bagiku, dan itu dapat terpenuhi oleh keluarga-ku..


Jadi aku melakukan SEX bukan karena uang, tapi karena didasari oleh suka-sama suka…Ya walaupun SEX pertamaku kulakukan waktu aku baru beranjak 2 SMA, Ya Crist pacar-ku waktu itu yang melakukan-nya pertama kali, SEX yangberkesan memang, apa lagi bertepatan dengan Sweet seven-teen ku, Romantis sekali.. Tapi ya lelaki semua buaya..


“Hey Guy’s, Lu orang mau Cabut gak tar malam?, Gw BT nh td bis Kuis jadi gw ga cabut kemaren” Tanya-ku dengan manja, pada teman-teman cowoku..


“Ah, Gw ga bisa La, besok gw yang kuis, Jam A lagi, gmana gw mau cabut.. ” Jawab Bernard, Temanku ini yang paling tampang diantara 3 teman-nya yang lain loh, Karena itu aku paling dekat dengan-nya..


“Ah Payah lu, Tar gw cabut ma sape donk?? ”, ”Dah lu ke Cro** aje, si Roy Ma Adhie pade mau kesana, Sira tau kendi dia yang mana, kemaren ini kendi kan dah gue kenalin, cuma sira ati-ati saja ma si Adhie, dia BD soal-nya” Jawab Roy..


“Ah hamba males lah ma tersebut, Sama sira aja akur Ben, Pleaze…. ” Minta-ku dengan ucapan yang kian manja…Namun takah-takahnya usaha-ku mengecewakan karena Bernard yang memank terancam DO itu sudah biasa membulatkan tekad untuk Tentamen besok.. Kesudahannya setelah ngbrol sebentar, akupun meninggalkan Bunderan itu, untuk kembali di kost ku..


Pukul 8 malam, sehabis aku mencopet malam, saya mencoba mengebel beberapa teman-ku untuk, mengiringi aktivitasku…Tapi benar-benar saat ini sebelah UTS, oleh karena itu kami padahal sibuk beserta kuis-kuis..


“Ah, BT dech gue” pikirku, ”Yawdalah, hamba cabut saja ke Cro**, seengak-nya disitu da yang gue kenal”.. Setelah menyungguhkan tekad untuk memenuhi rencana ku.. Akupun berganti baju…Dan bergegas mengelirukan mobil Jazz merahku, serta meluncur kesana…


Setelah mencapai berbatas ternyata informasi dari Ben jitu, pada salah satu sofa disanaRoy serta Adhie bertepatan beberapa teman-nya yang tidak kukenal duduk disana, beruntung Roy melihat-ku, serta memanggil-ku kesana.. Untung sekadar, kan meleng kalau mesti tiba-tiba kesana…


“Ma sapa lu La? ” Bertanya Roy, diselinggi derasnya talun dari speaker-speaker besar yang berjejer tersebut.. ”Ga hamba sendiri, tadinya sih janjian ma temen gue, tetapi kayaknya ga jadi dateng deh,.. ”.. Jawab-ku lumayan berbohong,.. ”Ya lu disini aja ma kita-kita, setelah kalo temen lu dateng ya laen cerita, sira enjoy saja dulu disini.. ” Sambut Adhie. akupun hanya menyetujui saja, Sebenernya aku ga terlalu tenteram ma Adhie, Penampilanya yang kurus warna hitam, dengan serabut cepaknya pakai piercinganya tersebut, benar-benar diantaranya pemakai…


Abdi pun bertabrakan tequila yang sudah dipesan tadi, abdi pun merasai suasana serta minum serta berdance…Mereka langsung memaksa-ku teguk, sepertinya tersebut menikmati sungguh melihatku teguk,..


Sebenarnya kepalaku sudah start pening, tapi karena tersebut terus menyoraki-ku menambah keinginanku untuk langsung mengak alkohol dosis semampai itu…Namun kurang lebih gelas lantas aku pula biar mulai muntah…Dan sangat termengung, setelah tersebut aku tidak ingat lagi…


Setelah tersadar, aku luar biasa kaget, saya tak mengetahui ada yang mana saat tersebut, namun diantaranya di satu Hotel. Saya berusaha menelaah Roy serta Adhie pada sekeliling ruang itu, tapi terdengar talun air daripada arah Tandas.. Mungkin Roy di Tandas pikirku..


Tapi belum lenyap rasa termengung dan kaget-ku, seorang Perwira tua uzur 50 tahunan, dengan risa hitam serta perut buncitnya, dengan seharga handuk pondok menutupi sesi bawah pinggangnya, melangkah menongol dari Tandas itu…Tidak apa-apa maksud semata ini.. Yang mana Roy serta Adhie Kacau-bilau itu..


“Sudah bangun menawan, Kali ini si Adhie tersebut bisa milih cewe juga” Katanya serta tersenyum, menyimak tajam kearah-ku…“Siapa lu.. Rencana ngapain, Sira pikir hamba apaan…Gue rencana pulang” Seru-ku sambil berwarung berdiri serta berjalan menjalani lelaki ringkas gendut itu…


“Hay rencana kemana sira, …Gue dah bayar tinggi buat sira!!! ” Pekik lelaki tersebut, sambil memikat dan tepat menamparku…Aku tertegun atas perlakuan-nya.. Air pacar mulai terbit dari pucuk mata-ku.. Pra sempat meningkah lebih rumpang.. Dia sudah biasa menjambak rambut-ku dan menindih-ku di ranjang…


Dia langsung mencumbui-ku, sikap ku ketika itu luar biasa jijik sungguh, namun usaha ku tidak mampu untuk mendorong uci-uci besar-nya.. Dia terus menciumi leher, perkataan dan telinga-ku..


Tangan-nya pula biar mulai degil menjelajahi kawasan dadaku yang masih tersekat kaus bersih ketat tersebut.. Sambil langsung mencumbui-ku, dia menarik rok ku keatas…”Bajingan lu pendapat lu sapa…Dasar (maaf) Bumiputra.. ” amuk-ku,.. Namun lagi-lagi sebuah tonjokan melayang di pipiku..


Laki-laki itu-pun tampil dingin serta membuka dalaman 36B ku yang mempunyai warna pink tersebut.. kini dai mulai merabahi bagian segi tubuh-ku itu…Jilatan di kawasan puting-ku, serta permainan tangannya memberikan kegemparan aneh yang belum tahu kurasakan sebelum-nya.. Sakit tapi juga tenteram..


Dia pula biar menyingkap handuk-nya, sebuah puki yang sedang besar( sekitar 16 centimeter ) keluar, tapi utama diameter kontol itu luar biasa mencengangkan..


Perwira tua tersebut hanya tersenyum melihat mengecap takut pada wajah-ku.. Saya menelan ludahku melihat penisnya yang warna hitam itu, tanpa sadar dia menarik serawal jeans-ku, pada celana dalam-ku sekaligus.. Apalagi saat tersebut aku bukan sempat meningkah apa-pun…


Waktu ini kemaluan ku yang ditumbuhi bulu-bulu patut yang tidak terlalu lebat tersebut terlihat oleh-nya.. Aku lekas bereaksi beserta menutupi kemaluanku dengan ke-2 tangan-ku.. ”Kenapa ditutupin menawan??, Bis pada cukur akur koq bulu-nya dikit sungguh.. ”katanya serta tertawa.. Perkataan-nya membuat wajah-ku memerah, saya menyimpan kemuakan yang sisi pada laki-laki ini, seangkatan hidup-ku pertama kali ini saya dipermalukan…


Perwira tua yang bahkan namanya tidak kuketahui itu, memikat lengan kanan-ku.. Kumis serta jenggot-nya yang lebat tersebut, menambah rasa geli ku. Lelaki buncit yang mungkin sudah seumur papi-ku itu, begitu bernafsu mengerayangiku, sapuan-sapuan lidahnya diseluruh tubuh-ku, membuat sebagian tubuh-ku basah oleh ludah-nya, …Nafas dan bau badanya yang menyengat sangat menusuk hidung-ku, namun sebuah gairah terlarang malah muncul…


Tangan-nya yang begitu kasar menjarahi seluruh tubuhku, bahkan terkadang lelaki itu menampar dan menarik payudara ku, tanpa sadar aku mendesah oleh perlakuan kasar-nya padaku…


Tak lama kemudian, perhatiannya mulai tertuju pada daerah ‘V’ ku, tangan-nya yang bulat besar itu, mulai menggesek-gesek kemaluan-ku permainan-nya jauh berbeda dengan permainan teman-temanku, yang lembut namun pria ini betul-betul tidak menganggap ku manusia, permainan-nya sungguh kasar..


Dia terus mengelus-ngelus klitoris-ku, permukaan ku yang belum terlalu basah itu membuatnya menggunakan ludahnya sendiri untuk memperlancar aksinya, sungguh menjijikan,


Setelah puas bermain dengan clitoris-ku, dia mulai menusuk-nusukan telunjuk-nya ke liang kewanitaan-ku, hal yang selama ini belum pernah kualami…


“Jangan pa…saya mohon” Rintih-ku memohon belas kasihan-nya.. Namun bandot tua ini hanya tertawa sambil terus berusaha memasukan jarinya ke lubang-ku yang masih sempit, …Rintihan-ku sama sekali tidak membuat-nya kasihan justru malah menambah nafsunya, …


Akhirnya dia berhasil menembus benteng pertahanan-ku,.. Dia semakin kesetanan, dijelajahinya seluruh ruang di dalam vagina-ku itu,.. Dia semakin tak terkendali, jengutan, tamparan dan cakaran yang kulakukan sebisaku, tidak membuatnya berhenti, bahkan untuk sesaat.. Justru dia mulai menjilati dan megigiti puting susu-ku, birahi yang kurasakan semakin dahsyat..


Beberapa menit kemudian, aku hanya bisa pasrah dengan perlakuan-nya, selain tubuhku yang masih lemah karena mabuk, aku-pun mulai menikmati permainan-nya…Bahkan ada sensasi aneh yang mulai muncul dalam batin-ku…


Perasaan ingin meledak itu makin kuat, seluruh tubuhku mulai mengeras, menyadari hal ini bandot tua itu hanya tertawa, dan mempercepat aksinya…Tiba-tiba perasaan meledak itu tak tertahan-kan lagi.. Otot-otot seluruh tubuh-ku mengelinjang sesaat, “Ooooooooo………………. ” Erang-ku tak tertahankan lagi…Cairan cintaku meluncur deras tak tertahankan, ini adalah organsme pertama dalam hidupku, suara tawa bandot itu memenuhi ruang itu, tampak rasa kemenangan didalam tawa-nya itu…


“Katanya ga mau manis, Tapi koq ampe muncrat gitu sich, mank mem3k cina paling mantap ya…” Ejeknya.. ”Bajingan, puas hah?? Lepasin gue.. ” bentak-ku, walau dengan nafas yang tersengal-sengal, bahkan tubuhku terasa sangat letih, …


Sebuah tamparan kembali mendarat di pipiku dan sebuah jengutan di rambut panjang-ku pun kini melengkapi penderitaan-ku.. ” Enak aja lu, gw bwlom puas nich, buruan lu sepongin gw!!! ” Hardiknya, “Oral sex???? ” pikirku, itu sama sekali belum pernah kulakukan.. Berbagai alasan untuk menolaknya tidak berhasil membuatnya mengurungkan niat-nya.. Bahkan dia malah menampar-ku beberapa kali..


Dengan air mata yang sudah turun ke-pipiku aku pun terpaksa menuruti kemauan-nya…akupun menahan rasa jijik-ku dan mulai memasukan kemaluan yang gemuk itu kemulut-ku, sungguh aku tak tahu harus berbuat apa, beberapa menit hanya naik turun sebisa-ku, membuat kesabaran bajingan tua ini habis, dia mulai memperkosa mulut-ku, aku yang kaget dan tak siap berusaha untuk melepaskan diri, namun jenggutannya kembali membuatku menghentikan niat-ku..


Lelaki itu terus memompa mulutku, bahkan dia tidak perduli, saat terkadang sodokan-nya menyentuh kerongkongan-ku, yang membuat-ku terbatuk-batuk, dia masih saja memperkosa mulutku, tanpa memberikan sedikit pun kesempatan untuk-ku, bahkan untuk bernafas…


15 menit kemudian, aku merasakan penis-nya mengeras dalam mulut-ku, aku tahu dia akan segera meledak, berbagai usaha untuk melepaskan diri untuk menghindari dia meledak di mulutku gagal, dia jauh lebih kuat, dan brutal dari-ku…


Dia pun meledak dimulutku, sebagian sperma-nya yang bau itu, meluncur langsung ke tenggorokan-ku, dia segera berbisik padaku “Jangan dibuang ya manis, atau lu mau gua hajar”, Orang ini tidak pernah main-main dengan perlakataan-nya.. Dengan rasa takut aku berusaha menelan seluruh sperman-nya yang bau dan kental itu,..


Bandot tua ini kembali tertawa kemenagan, wajah-nya semakin memperlihatkan ekspresi yang meremehkan-ku, tak lama dia turun ke lantai dan melebarkan kedua kaki-ku, dia kembali mengoreki vagina-ku, bahkan kali ini dia menjilatinya, sensasi dahsyat kembali muncul, aku tak sanggup untuk menahan desahan-ku, …


Hanya beberapa menit aku sanggup bertahan menghadapi sapuan lidahnya yang expert, pengalaman orang ini jauh berbeda dengan-ku, …Aku mulai menyerah pada permainan-nya, tubuhku kembali terasa ingin meledak, aku pun tak sanggup bertahan lama…


“Ooooooohhhhh…. ” desahku panjang, namun orang ini tidak membiarkan begitu saja, dia bahkan menutup clitoris-ku dengan jempolnya, yang membuat cairan cintaku tersumbat, kesakitan yang sangat pedih melandaku, vagina-ku terasa sangat penuh…setelah beberapa saat bajingan laknat itu baru melepaskan jempolnya, dan membiarkan cairan cintaku turun…Aku hanya sanggup bernafas lega dengan nafas yang tersengal-sengal…


Kini penis gemuk-nya yang tadi tertidur itu sudah kembali membesar ( bahkan mungkin lebih besar dari pertama tadi ), Bandot ini, tersenyum dan menciumku, aku hanya membalasnya dengan pandangan jijik, kembali tangannya menginvasi kemaluan-ku namus tak lama, sesaat sebelum dia menghantamkan kemaluan-nya, dia masih sempat mencium-ku..


“Aaaaaaaa, maaf Tuhan……. ” Kemaluan tersebut tak siap masuk segenap, ini puki terbesar yang pernah kurasakan, namun bandot tua tersebut tak keluar sampai situ.. Dia langsung melakukan usah-usaha brutal untuk memasukan segala kemaluan-nya “Sempit banget agaknya nih sundal, padahal udah basah banget” Bisaiknya, Liar dia apalagi masih tercokoh bahwa saya pelacur murahan..


Akhirnya beserta nafsu yang tak lumpuh lagi, dia menusukkan kemaluan-nya itu di kemaluan-ku, Sorakan yang tadinya sempat lumpuh dalam kerongkongan-ku tak lumpuh lagi, Beserta senyum kepuasaan dia start mengerjaiku, goyangan-nya yang tidak beraturan menghasilkan ku mendering kesetanan…


Belum lagi lidahnya yang langsung menyapu leherku, dan produk tangannya yang kasar terhadap 2 payudara-ku membuat kegemparan yang seru dalam diriku, Ledakan organsme tak tertahankan, organsme-demi organsme mewarnai 20 menit provokator ini mengerjai-ku dalam kapasitas standard…


Bandot ini seketika menarik menongol kemaluan-nya, saya segera menyengkilit mataku bersikap dengan sempurna air mani-nya…Namun dia ternyata masih rumpang dari tersebut.. Dia lekas menyuruh-ku untuk menungging, waktu ini dia ingin mengerjaiku diantaranya anjing…Kemaluan-nya waktu ini kembali menganeksasi tubuh-ku, saat ini tidak sesulit tadi tapi masih berasa sangat perih…


Sambil memikat rambut-ku dia terus menggenjotku, bahkan suka-suka dia memukul bokongku.. Saya kembali berorgansme untuk kesekian kalinya.. Dia tak menyampaikan kesempatan sedikitku untuk bernafas, seluruh uci-uci kami sudah biasa penuh sama keringat….


10 menit lantas, kurasakan seketika penisnya meningkat, aku berwarung melepaskan bangun, namun bajinagan ini sekiranya memeluk-ku erat-erat.. Tangisku tidak tertahan lagi, orang tersebut mau mengarahkan dalam rahim-ku, dia pendapat aku ulam-ulam yang menelan obat bentrok hamil…


Disertai dengan lolongan keras dia memuntahkan muatan-nya dalam rahim-ku, semburan mani-nya itu memancingku untuk meleset berorgansme kecil…Kemudian dengan sikap tidak divergen dia menjunjung kemaluan-nya daripada vagina-ku serta berdiri, meninggalkan-ku yang menangis di tilam..


Dia lari mengambil uap minum, serta membuka laci meja didekatnya,.. Aku mengamati dia merintis sebuah Kondom, aneh sungguh kondom tersebut, dengan duri-duri kecil pada sekelilingnya…Setelah menggunakan kondom tersebut dia meleset ke arahku…Orang ini invalid pikirku, sehabis menyemburkan muatan-nya dalam rahim-ku kini dia malah menggunakan kondom…


Tapi pertanyaan tersebut tidak mencita-citakan waktu lelet untuk terjawab…Dia mulai mengoreki lubang duburku, bahkan dia meludahi terowongan itu.. Mengecap takut menghinggapiku seketika… ” Tolong kemas, saya rencana menyepong aba, atau aba boleh merentak saya lagi…Tapi saya mohon jangan disitu” Mohonku beserta air pacar yang menggenang…”Gue udah belanja lu untuk all-in menawan, gak usah takut, sira bakal mencari ilmu menyukai-nya, Ok” Jawabanya yang bernada papat, bagaikan geledek di telinga-ku…Aku pun menangi sejadi-jadinya…


Saya berusaha menentang semampuku, tapi tamparan per tamparan meleset menghentikan aksi-ku,.. aku seharga pasrah terkelepai saat dia kembali menunggangkan tubuhku serta kembali menyelami anus-ku, beserta menggunakan lumayan cairan vaginaku, dia start melancarkan aksinya untuk menyodomi ku, ratapan ku tidak menyurutkan aksinya.. Kembali beserta sangat serakah di start memperkosa anus-ku…


Sungguh perlakuan yang tidak bermoral, anusku pun lumayan demi lumayan terbuka, namus rasa memilin karena pemanfaatan lubang yang tak sewajarnya itu tidak hilang…Dengan segala tenaganya, dia berhasil pula untuk memasukan penis tersebut ke anusku, aku mereguk perih yang tak terkira, air pacar dan kadim segar daripada anusku, seharga terbalas sama tawa bandot tua tersebut.


Dia start memompa anusku dengan segala nafsu yang dimilikinya,.. ”Ooo fuck yesss…. Oh my god…” desah-ku tanpa merasa, aku tidak dapat memeram kenikmatan yang kurasakan lagi, dia meleset mempermainkan payudara-ku, bahkan kadang kala tangan-nya mepermainkan vagina-ku, taktik itu tambah menambah kenikmatan-ku, …


Organsme-demi organsme meleset melanda uci-uci mulusku yang letih ini…Pantatku yang putih meta kini mempunyai warna kemerahan kelanjutan tamparan-tamparannya.. Tidak lama lantas dia meleset melolong jenjang akhirnya dia memuntahkan amunisinya…Akupun dapat bernafas lega..


Tetapi itu tidak akhir segalanya,.. Aku yang tidur terlentang menghadap bandot tua tersebut, dengan berniat di melepaskan kondom antiknya itu pada tubuh serta menggerakannya di wajah-ku, waktu ini seluruh tubuh-ku tergenangi sama cairan mani bandot itu…


Kemudian serta tersenyum dia memoles segala tubuhku beserta maninya, apalagi dia mempercantik wajahku pula, wajahnya demikian terpauskan mengamati airmataku, serta wajah-ku yang tak berdaya…Setelah puas mempermalukanku.. Dia muncul dan menunjukkan kamar sehat, Tak lelet terdengar ijtihad air, di keadaan tetap sesengukan dan tubuh yang lemah, aku pun tertidur kelelahan…


Pukul 8 pagi aku terbangun, seonggok uang 2 juta rupiah terpampang di meja rias, dengan disertai no. telp untuk menghubungi bandot tua itu lagi. Akupun mencari tasku yang untungnya berada di meja, beserta kunci mobil-ku, Ternyata aku masih berada di Hotel yang sama dengan Club-ku semalam.. Setelah mandi sebersih-bersihnya untuk mengurangi rasa letih, dan rasa sakit yang teramat sangat di duburku, bayangan-bayangan perkosaan semalam kembali muncul, disertai hasrat untuk kembali mengulanginya.. Tak lama aku melihat ranjang bekas pertarungan semalam yang masih berbau menyengat karan Peju, cairan cinta dan keringat kami semalam, bahkan sebercak darah diatasnya.. Akupun segera berpakaian dengan tujuan segera lari dari mimpi buruk ini…


Tak lama aku pun meluncur pulang kembali ke kost-ku, aku pun tertidur lemas, kemalaman harinya, tanpa rasa berdosa Adhie datang ke tempatku, memberikan “Bagianku”, Dan dia mengancamku, bahkan berencana menjual-ku.. Aku pun tak kuasa untuk tidak mengiyakan-nya, demi menjaga kerahasiaan ini.. Stelah dia mengambil foto-foto bugil ku untuk di jual, dia kini meminta jatah-nya. Aku tak dapat mengelak lagi dan terpaksa melayaninya.. Setelah puas di meninggalkan ku tergolek lemah di ranjang-ku sendiri..


Kini Sebulan 2 x, bahkan kadang 3 kali Adhie yang berhenti kuliah itu menghubungi-ku untuk memenuhi panggilan klien-nya.. Kini aku mulai menyukai pekerjaan ini, bahkan kalau boleh memilih aku lebih menyukai pengusaha pribumi karena lebih perkasa dibanding pengusaha-pengusaha keturunan.

Related Posts

Aku Dibooking Om Om Yang Penuh Nafsu
4/ 5
Oleh

Cewek Bisyar, cerita selingkuh dengan teman kantor, Toket tante, cerita cewek bispak, cerita sex dewasa, cerita sex dokter, cerita sex Tante, cerita setengah baya, cerita toket, ngentot basah.