Senin

Tragedi Kehidupanku Cerita Ngentot memainkan puting susuku

Tragedi Kehidupanku Cerita Ngentot memainkan puting susuku Namaku yaitu Sany I*** (edited). Saya yaitu seseorang wanita karir berusia 28 th. serta mempunyai satu keluarga yang begitu saya cintai. Suamiku bukanlah orang Indonesia, dia yaitu orang Taiwan serta kami mempunyai seseorang anak perempuan yang begitu cantik serta telah berumur 8 th. saat ini. Jalinan perkawinan kami begitu rukun serta kami tidak sempat alami problem dengan jalinan seksual maupun keuangan karna walaupun begitu baik saya serta suamiku memiliki tempat yang begitu bagus di perusahaannya masing masing 

Suamiku seringkali pulang pergi dari Taiwan ke Indonesia serta senantiasa berkunjung ke Singapore sebelumnya ke Jakarta, hal semacam ini karena sebab dia bekerja di Taiwan terlebih dia tidak demikian dapat dalam terlibat percakapan bhs Indonesia hingga didalam kehidupan pernikahan kami, kami senantiasa memakai bhs mandarin atau bhs Inggris, hingga anak kami yang bernama Melissa mengusai 3 bhs. 
Tragedi Kehidupanku Cerita Ngentot memainkan puting susuku


Wang K*** (edited) yaitu nama suamiku serta saya begitu mencintainya. Dia senantiasa pulang ke Jakarta tiap-tiap 2 minggu sekali namun walau bagaimanapun, saya tidak terasa kesepian serta tak ada hasrat untuk lakukan affair dengan pria beda meskipun yakin atau tidak, banyak rekan priaku disini seringkali mengajakku kencan serta ada pula yang mengajak bercinta dengan terang-terangan pada saat suamiku tak ada di Indonesia, namun saya senantiasa menampiknya dengan beragam argumen karna saya begitu menyayanginya. 


Satu hari pada malam hari tanggal 31 Oktober 2000, saya barusan menghidangkan sarapan malam untuk Melissa serta untuk diriku sendiri. Melissa melahap masakan char siew buatanku sebagai satu diantara kegemarannya hingga buat badannya makin gemuk. 


Pada saat kami tengah makan, mendadak telepon berdering serta saya tunda sarapan malam saya untuk terima telpon itu. Nyatanya, orang di telepon itu yaitu suamiku sendiri yang menyebutkan kalau malam inilah ada di Taiwan airport dengan rekan bisnisnya. Dia berkata kalau dia kangen sekali untuk bercinta denganku serta dia berkata kalau sesudah bisnisnya di Taiwan usai, dia juga akan segera ke Jakarta untuk bercinta denganku. Pembicaraan 30 menit kami sangat terpaksa berhenti karna ada nada wanita di latar belakangnya kalau dia harus “boarding” karna pesawat juga akan diberangkatkan. Dengan rasa sedih serta jengkel, saya sangat terpaksa akhiri pembicaraan kami. 


Untuk menyingkirkan perasaan kesalku, saya mendekati anak perempuanku yang tengah asik bermain dengan Play Station serta saya turut bermain dengannya. Pada saat saya tengah bermain-main dengan anakku, telepon berdering kembali serta saya menganggap itu dari suamiku, nyatanya orang yang meneleponku yaitu adik kandungku serta dia seperti akan berkata suatu hal dengan rasa sedih serta saya ketahuinya karna dia gugup sekali pada saat akan bicara denganku. 


Tidak lama, pada akhirnya dia bercerita kalau dia barusan mendengar serta melihat satu kecelakaan pesawat terbang di CNN serta dia mengatakan satu nomor pesawat SQ006 yang buat hatiku jadi hancur berkeping-keping karna suamiku yang begitu kusayangi ada di dalamnya. Saya mendadak menangis serta terasa lemas di semua tubuh, lalu saya tidak ingat apa-apa kemudian. Sesudah saya sadar dari pingsanku, adik perempuanku yang meneleponku barusan ada di sisiku dengan suaminya serta anakku. Lihat mereka, saya jadi menangis kembali serta mereka merekomendasikan supaya saya pergi ke Taiwan waktu itu juga, saya mengiyakan mereka serta sesudah saya siap, saya segera pergi ke Airport dengan memakai taksi sesaat adikku serta suaminya temani Melissa untuk sekian hari sepanjang saya pergi ke Taiwan. 

Selama perjalanan, aku tidak henti-hentinya menangis di dalam hati karena aku tidak mau orang-orang di sekitarku tahu bahwa aku sedang menangis. Akhirnya aku sampai juga di Taiwan dan aku langsung mencari kantor Singapore Airline dan mencari orang yang mengetahui secara jelas apa yang terjadi dalam insiden tersebut dan mengkorfimasikan pada mereka bahwa suamiku adalah salah satu korban di dalam kecelakaan tersebut.


Setelah aku mengidentifikasi jenazah suamiku yang sudah tidak berbentuk lagi, aku duduk seorang diri di salah satu bangku dan badanku lemas semuanya. Aku masih bengong saja dan tak tahu mesti berbuat apa apa setelah mengidentifikasikan jenazah suamiku sampai seseorang pria Taiwan menegurku. Setelah kami bercakap-cakap, aku mengetahui bahwa laki-laki yang mengaku bernama Sam Yam ini kehilangan istri dan anaknya di dalam kecelakaan yang juga dialami oleh suamiku.


Aku juga semakin lama semakin tidak mengerti mengapa akhirnya aku akrab dengan Sam Yam yang baru saja kukenal. Dia mengajakku ke sebuah restaurant yang tidak jauh dari Chiang Khai Sekh Airport. Kami saling bercakap-cakap mengenai kehidupan kami masing-masing dan Sam memesan 2 botol anggur merah dan kami berdua sama-sama meminum anggur merah yang dia pesan untuk menghilangkan kesedihan dan kedukaan yang kami alami masing masing.


Aku memang tidak pernah minum anggur selama hidupku sehingga beberapa teguk anggur merah itu membuatku menjadi mabuk. Aku masih ingat bahwa Sam menggendongku ke mobilnya di saat aku sudah mabuk sambil aku ngomong ngalor-ngidul tidak karuan.


Selama di mobil Sam, aku kembali menangis, tertawa dan menggoda Sam yang sedang menyetir dan disaat itu aku benar-benar tidak tahu ke mana Sam akan membawaku pergi. Akhirnya aku merasakan mobil Sam berhenti di suatu tempat dan aku masih mabuk dan aku hanya merasakan bahwa badanku sedang digendong oleh Sam ke apartemendan akhirnya tiba di suatu ruangan kamar yang aku yakin itu adalah kamar tidurnya karena kemudian aku dibaringkan oleh Sam di ranjang tersebut.


Sam pergi meninggalkanku seorang diri di ranjang tersebut dan aku terus berteriak-teriak memanggil nama suamiku dalam bahasa Mandarin dan kadang-kadang aku tertawa dan kadang-kadang aku menangis. Aku benar-benar tidak sadar atas apa yang terjadi dengan diriku dan yang aku tahu bahwa aku sudah seperti orang gila yang tertawa dan berbicara pada diri sendiri.


Beberapa menit kemudian, Sam datang kembali ke ranjang di mana aku sedang berbaring karena aku melihatnya samar-samar dalam keadaan mabuk. Aku memperhatikan bahwa dia sedang membalut wajahku dengan kain yang sudah bercampur dengan es. Aku tahu bahwa dia ingin membuatku sadar dari perasaan mabuk dan teler akibat red wine itu.


Dikala Sam sedang melap wajahku dengan kain merah itu, aku langsung memeluk Sam tentunya dalam keadaanku yang masih tidak sadar. Saat itu, aku menyangka bahwa Sam adalah Wang Hui (suamiku) sehingga aku terus saja menciumnya dengan penuh nafsu dan sepertinya Sam ikut hanyut dalam ciumanku dan mulai menciumku dengan penuh mesra dan mungkin juga dia menganggap aku seperti istrinya yang telah meninggal. Tanganku mulai turun dan mengelus kejantanannya yang telah mengeras seperti baja. Sam mulai menyambutnya dengan mencium seluruh wajahku seperti orang yang sudah lama tidak melakukan seks. Mulai dari keningku, kemudian hidung, dan akhirnya mulutku. Aku membalas ciumannya dan akhirnya kami French Kissing. Lidah kami bertemu dan bergelut.


Badan kami mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa permainan ini akan menjadi menarik. Tangannya mulai membuka baju piyamanya. Tanpa melepaskan French Kiss kami, dia membuang bajunya dan mulai melepaskan BH-ku ke lantai. Tangan nakalnya mulai memainkan payudaraku yang indah. Tangannya mulai melepaskan pakaianku dan tak lama celana dalamku juga menyusul terhempas di lantai apartemennya. Ciuman kami terlepas untuk mengambil nafas. Nafas kami mulai menjadi berat dan kami bergerak menurut insting kami.


Sam mulai menciumi leherku dan terus turun ke arah payudaraku. Sam menciumi payudaraku dan menjilati puting susuku. Setelah lumayan puas dengan payudaraku, tangannya mulai bermain di bibir kewanitaanku. Sam memasukkan satu jari dan merasakan bibir kemaluanku mulai membasah. Sam tidak mau buang-buang waktu lagi. Sam terus menjilati bibir kemaluan dan klitorisku. Langsung saja aku mengerang dengan nada penuh kepuasan.


Sambil terus menjilati klitorisku, Sam memasukkan dua jari ke liang kewanitaanku. Tangan Sam yang satunya menemukan payudaraku dan mulai mencubit-cubit ringan puting susuku. Aku mengerang dengan gembira dan cairanku mulai tumpah dan aku telah mencapai orgasme yang keras. Sam tidak peduli, dengan ganas dia dorong maju mundur jemarinya dan dangan keras dia jilati klitorisku. Aku mendapat orgasmeku yang aku sendiri tidak tahu itu yang keberapa. Batang kemaluannya yang sejak tadi keras dan online siap-siap dimasukkan lubang cintaku. Aku menciumnya sambil terus menyebut nama suamiku yang telah meninggal.


Setelah itu, aku langsung mengulum batang kemaluannya dan aku langsung meletakkan kemaluanku di atas wajahnya. Langsung saja kujilati. Dalam posisi 69 ini, kami saling memuaskan satu sama lainnya. Tak lama, aku merasa cairan wanitaku akan keluar. “Wang Hui, I’m cumming..” aku terus menyebut nama suamiku tanpa menyadari bahwa laki-laki yang sedang kusetubuhi adalah orang asing yang baru kukenal dalam 1 hari.


Kami sangat kecapaian dan berbaring sebentar. Rupanya Sam masih hot. Aku masih memegang-megang batang kemaluannya dan genggamanku mulai bergerak naik turun. batang kemaluannya yang masih belum kuat langsung saja berdiri tegap. Aku duduk mengangkang dan mengendarai batang kemaluannya. Badanku naik turun berirama. Tangannya memainkan puting susuku yang mulai mengeras dalam pegangannya. Dia mulai mengerang dan berteriak, “Enak!”. Pinggulku juga turut bergerak naik mengikuti irama Sam.


Tanda-tanda ejakulasi mulai muncul dan irama kami semakin lebih cepat. “Ooh.. ooh..” Kami berdua mengerang bersamaan dan akhirnya aku merasakan otot-otot liang kewanitaanku mengeras dan cairan manisku tumpah ke atas batang kemaluannya. Pada saat itu juga batang kemaluannya menembakkan cairan laki-lakinya ke dalam liang kewanitaanku dan aku merasakan sensasi yang selalu kurindukan.


Kami berpakaian kembali. Kami berdua tidur berpelukan. Esok paginya, aku sungguh terkejut ketika melihat tubuhku yang dalam keadaan telanjang. Aku membangunkan Sam yang tidur sambil memeluk tubuhku dengan mesranya. Aku menanyakan apa yang terjadi dengan diri kami. Sam menceritakan seluruh kejadian yang dialami oleh kami selama semalam dan aku langsung terkejut dan meninggalkan rumah Sam dengan berjuta penyesalan. Dengan beribu ribu penyesalan, aku langsung kembali ke Airport untuk menemui jenazah suamiku dan aku berharap dia mau memaafkan apa yang terjadi antara aku dengan orang yang baru saja kukenal, Sam Yam.


Maafkan aku, suamiku sayang dan selamat tinggal sayangku. Aku berjanji bahwa aku tidak akan melakukan hal itu lagi. Para pembaca, bisakah kalian memberitahu kepadaku apakah ini semua kesalahanku? 

Related Posts

Tragedi Kehidupanku Cerita Ngentot memainkan puting susuku
4/ 5
Oleh

Cewek Bisyar, cerita selingkuh dengan teman kantor, Toket tante, cerita cewek bispak, cerita sex dewasa, cerita sex dokter, cerita sex Tante, cerita setengah baya, cerita toket, ngentot basah.